Film merupakan salah satu media yang ada di dunia ini
sebelum ada televisi. Pada zaman dulu film hanya gambar yang bergerak tanpa
suara. Film remaja adalah film yang bercerita tentang asmara,
hubungan antara teman-teman dan kehidupan remaja. Film remaja muncul di
setiap negara di daerah Asia Tenggara pada waktu pasca
perang dunia kedua karena hampir setiap negeri di
daerah Asia Tenggara
bentuk
pemerintahannya demokrasi dan ekonomi kapitalis,
kemudian
kehidupan masyarakat lebih bebas daripada zaman dulu. Perkembangan industri
juga banyak dibuka di kota besar dan industri film juga dibuka lebih banyak
karena ada banyak konsumen.
Dalam sejarah industri film di Indonesia sudah ada
perkembangan film sejak zaman penjajahan Belanda sampai bisa mengekspor film ke Malaysia dan negara lain yang
bisa mengerti bahasa Melayu. Industri film di Indonesia pada tahun 1926 sampai 1990
adalah waktu yang penting untuk perkembangan.
Industri film di Indonesia paling sukses dalam
pemerintahan Presiden Soeharto, karena pada masa Presiden Soeharto mendukung Film remaja
mulai ada di Indonesia bersamaan dengan Thai yaitu kira-kira pada tahun 1980
karena mendapat kekuasaan dari Amerika dan pada tahun tersebut Amerika
mendukung negeri di Asia Tenggara ada pemerintahan demokrasi dan ekonomi menjauhkan
komunis. Kemudian banyak
kebudayaan dunia barat yang masuk ke Negara yang bebas di Asia Tenggara. Film remaja
pertama di Indonesia yang terkenal adalah Catatan
Si Boy pada
tahun 1987. Cerita dalam film Catatan
Si Boy ada
banyak tokoh yang merupakan orang modern dan pergi kuliah
ke luar negeri.[1]
Sampai sekarang banyak film yang berasal dari luar
negeri dan bisa ditonton melalui internet. Mengapa teman-teman yang saya kenal suka menonton film
remaja Thai? Ada banyak pertanyaan dalam pikiran saya.
Film adalah salah satu
media yang bisa membantu saya dan teman-teman di jurusan
Asia tenggara untuk mengerti sosial dan budaya sebelum pergi ke Negara itu.
Saya suka menonton film Indonesia sejak mulai belajar bahasa Indonesia. Pertama
kali saya hanya bisa menonton gambar karena tidak mengerti suaranya dan juga tidak bisa membaca
teks bahasa inggris. Saya berpikir
orang Indonesia juga ingin tahu budaya dan menonton keadaan di Thai harus
menonton
melalui film lebih baik
dari pada melihat gambar dari internet. Setelah saya tinggal di Malang dan ada
kesempatan berbicara dengan teman-teman di UM. Hampir setiap orang yang saya
kenal suka menonton film Thai. Film horor dari Thai adalah yang terkenal tetapi sekarang remaja
Indonesia juga mengenal dan film remaja Thai. Banyak pertanyaan dalam pikiran saya
dan saya ingin menulis tentang pendapat mahasiswa tentang film remaja Thai yang
pernah mereka tonton. Saya belum
pernah menulis laporan dengan berwawancara.
Dalam laporan ini saya memilih film remaja Thai berjudul A
Little Thing Called Love dan saya juga memilih film remaja Indonesia
berjudul Ada apa dengan Cinta? Supaya bisa membandingkan persamaan dan perbedaan antara kedua film
ini. Cerita dalam kedua film ini mirip.
A Little
Thing Called Love adalah
film remaja Thai yang terkenal pada tahun 2010.
Film ini bercerita tentang seorang gadis bernama Nam. Nam berusia 14
tahun, wajahnya sederhana tetapi dia suka Shon seorang laki-laki yang tampan,
pintar dan terkenal di sekolah.
Nam ada banyak musuh yang menyukai Shon.
Nam tidak menyerah. Dia menemukan sebuah buku tentang aktivitas dan cara
membuat laki-laki
tertarik. Dia
mencoba melakukan semuanya supaya dia pintar, tambah cantik dan terkenal di
sekolah karena dia berharap Shon tertarik kepadanya dan
Nam ingin bertemu ayahnya di Amerika.
Tetapi Shon tidak bisa bilang kepada Nam
karena teman akrabnya bernama
Top menyukai Nam tetapi Nam tidak menyukai Top, kemudian Top meminta Shon bahwa jangan menggoda Nam. Akhirnya
nilai ujian Nam paling baik di kelas dan Nam bisa pergi bertemu ayahnya di Amerika dan
belajar SMA di sana. Empat tahun kemudian, Nam menjadi desainer yang terkenal
di New Yok dan diwawancarai, kemudian
disiarkan di televisi. Pembawa
acara bertanya kepada
Nam tentang seorang laki-laki yang menjadi inspirasi. Kemudian Shon datang dan bilang dia masih
menunggu seorang gadis lucu pulang dari Amerika.
Ada Apa
Dengan Cinta? adalah
film remaja Indonesia pada tahun 2002. Meskipun film ini sudah lama tetapi
masih popular dan masih ingat dalam pikiran orang Indonesia. Ada Apa Dengan
Cinta? menampilkan Cinta sebagai
seorang pelajar SMA. Ia langganan juara lomba puisi di sekolahnya yang rutin
diadakan setiap tahun. Di sekolah, juara lomba puisi tahun ini akan diumumkan.
Seluruh siswa yakin Cinta yang akan menjadi juara. Namun justru pemenangnya
tahun ini adalah Rangga. Karena Cinta dan teman-temannya adalah pengurus mading
sekolah, ia akan mewawancarai Rangga. Namun Rangga adalah tipe laki-laki
pendiam, penyendiri dan dingin. Saat Cinta berbicara dengan Rangga, ia melihat
buku yang dipegang Rangga. Lalu Cinta memberinya surat dan membuat Rangga
emosi.
Dan tanpa disengaja bukunya terjatuh. Cinta segera memungutnya. Cinta
mengembalikan buku tersebut saat Rangga kebingungan mencarinya. Rangga pun
berterima kasih pada Cinta. Semenjak itu mereka menjadi dekat. Pada suatu malam
Rangga dan Cinta kencan di sebuah kafe. Namun sebelum Cinta berangkat, Alya
menelepon untuk memintanya ke rumah. Namun Cinta berbohong bahwa ia akan pergi
ke rumah sakit. Akhirnya Cinta pergi bersama Rangga. Di sana Cinta menyanyikan
lagu yang dibuat dari puisi Rangga. Saat Cinta pulang, mama Cinta akan pergi
menjenguk Alya di rumah sakit karena mencoba bunuh diri. Akhirnya Cinta justru
berkata putus agar Rangga tidak mendekatinya lagi. Cinta menjadi sangat
menyesal. Saat di rumah sakit Cinta berterus-terang pada Alya bahwa ia
berbohong dan Alya pun tahu bahwa Cinta kencan dengan Rangga. Saat itu Rangga
berencana pindah sekolah ke Amerika Serikat, mencoba menelepon Cinta untuk
berpamitan. Namun Cinta justru tetap menjauh dari Rangga. Cinta yang menyadari
cinta sejatinya itu, segera menyusul ke bandara. Di sana Cinta meminta Rangga
untuk membatalkan niatnya sekolah di luar negeri. Namun Rangga tetap pergi
meninggalkan Cinta-nya. Ia memberi Cinta buku yang pada halaman terakhirnya
terdapat puisi Rangga yang berjudul "Ada Apa dengan Cinta?". Rangga
berjanji akan kembali di saat bulan purnama tiba.
Meskipun dua film ini dibuat pada tahun yang berbeda tetapi cerita dalam filmnya masih mirip dan masih bisa
menjelaskan tanda dalam kedua film tersebut. Misalnya bisa menjelaskan tentang
isi cerita, sifat tokoh-tokoh utama dll.
Dari isi cerita kedua film tersebut bertemakan cinta di
masa SMA. Cinta pada masa SMA adalah cinta yang indah, romantis, bahagia dan
bisa menjadi inspirasi untuk melakukan sesuatu misalnya Nam dari film A
Little Thing Called Love bisa
membuat dia lebih pintar dan cantik. Akhirnya cinta pada masa SMA tidak lama
terjalin karena setelah lulus kemungkinanbisa berpisah tetapi cinta dalam masa SMA sebagai
kenangan yang indah dalam hati karena bukan cuma cinta tetapi masih ada
persahabatan. Pasti setiap orang pernah mengalami pengalaman cinta pada waktu
SMA seperti kata seorang mahasiswa di Universitas Negeri Malang “waktu saya
menonton film A Little Thing Called Love,
saya senang dan rindu teman-teman sahabat karena dalam
film bukan hanya ada tentang asmara tetapi juga tentang persahabatan” kata Mbak
Adel. Hubungan antara teman-teman waktu SMP atau SMA sangat akrab. Ketika salah
satu orang dalam kelompok punya pacar. Hubungan antara teman menjadi lebih
jauh.
Selain itu, kedua film menunjukkan keadaan dan aktivitas
siswa dalam sekolah. Siswa-siswi pergi ke sekolah bukan hanya belajar tetapi
ada banyak aktivitas yang dilakukan di sekolah misalnya
berolahraga; sepak bola, bola basket dll. Kemudian dalam kedua film tersebut
bisa menjadi alat untuk orang tua siswa-siswi
melihat aktivitas dan sifat anak-anaknya di sekolah karena mereka tidak bisa
melihat anak-anaknya di sekolah pada waktu biasa. Namun sekolah dalam film
sebagai sekolah di ibu kota tetapi aktivitas siswa-siswi di sekolah tidak
terlalu
berbeda.
Keadaan sosial baik Indonesia
maupun Thailand berbeda dengan
pada zaman dulu, sekarang dalam keluarga ibu-ibunya harus bekerja karena uang
belanja tinggi. Kemudian hubungan antara keluarga lebih jauh khususnya keluarga
yang tinggal di ibukota. Dalam film A Little Thing Called Love menunjukkan
keluarga yang berbahagia. Orang tua punya waktu membesarkan hati anaknya dan bisa membantu anaknya
menghilangkan masalah. Ketika dalam film Ada Apa Dengan Cinta?
menunjukkan hubungan pada orang tua tidak mendekati anaknya karena mereka sibuk
bekerja. Anaknya sering tinggal sendiri di rumah sampai dia bunuh diri karena tidak ada siapa pun yang bisa memberi nasihat. Namun contoh kedua keluarga dalam dua film tersebut
berbeda tetapi biasanya dalam sosial perkotaan ada keluarga seperti keluarga
dalam kedua filmnya baik Thai maupun Indonesia.
Selain keadaan keluarga dalam sosial perkotaan masih ada
contoh keadaan sosial dalam kedua film ini yaitu cerita pada dua film ini pada akhirnya tokoh
utama memilih pergi kuliah ke Amerika. Film ingin menunjukkan kepada penonton
bahwa Amerika adalah kota yang paling modern dan banyak universitas yang
terkenal. Jika bisa kuliah di sana, pasti bisa mendapat pekerjaan yang baik.
Orang yang pergi kuliah di sana ada dua macam yaitu orang kaya dan orang pintar
yang
mendapat beasiswa. Biasanya
orang yang bisa ke luar negeri tanpa beasiswa seperti dalam kedua film tersebut
adalah orang kaya. Dalam kehidupan sosial banyak orang miskin. Masalah tentang perbedaan
antara orang kaya dan orang miskin sudah ada lama dan susah untuk menghilangkan
masalah itu.
Kedudukan
perempuan dalam sejarah di daerah Asia tenggara pada zaman dulu perempuan adalah
pendudukan kedua dalam sosial. Perempuan harus melakukan aktivitas yang cocok hanya
di rumah. Karena waktu berbeda dan kehidupan dalam sosial juga berbeda
perempuan pada masa sekarang harus lebih giat dan bekerja di luar rumah.
Sekarang ada banyak perempuan berjuang untuk punya hak-hak seperti laki-laki. Dalam
kedua film
ini bercerita tentang perempuan yang mirip yaitu tokoh perempuan terkemuka dan semua cerita dimulai dari perempuan seperti film A little thing
called love Nam adalah wakil perempuan modern yang bebas. Pada umumnya,
laki-laki yang akan lebih dulu menyatakan perasaan sukanya pada perempuan tapi
pada film ini berbeda
karena perempuan dulu menyatakan perasaan sukanya pada laki-laki. Dalam film Ada Apa Dengan Cinta? menunjukkan
perempuan yang giat seperti kelopok pengurus
mading sekolah. Perempuan masa
sekarang bisa melalukan semua aktivitas seperti laki-laki.
[1] Hanan, David. Changing social formations in
Indonesian and Thai teen movies in Popular
culture in Indonesia: fluid identities in post-authoritarian politics. New York. 2008. Pp 54-69
No comments:
Post a Comment