จำนวนการดูหน้าเว็บรวม

Monday, March 26, 2012

Film remaja : Pembandingan antara film remaja Thai dan film remaja Indonesia


Film merupakan salah satu media yang ada di dunia ini sebelum ada televisi. Pada zaman dulu film hanya gambar yang bergerak tanpa suara. Film remaja adalah film yang bercerita tentang asmara, hubungan antara teman-teman dan kehidupan remaja. Film remaja muncul di setiap negara di daerah Asia Tenggara pada waktu pasca perang dunia kedua  karena hampir setiap negeri di daerah Asia Tenggara bentuk pemerintahannya demokrasi dan ekonomi kapitalis, kemudian kehidupan masyarakat lebih bebas daripada zaman dulu. Perkembangan industri juga banyak dibuka di kota besar dan industri film juga dibuka lebih banyak karena ada banyak konsumen.   
Dalam sejarah industri film di Indonesia sudah ada perkembangan film sejak zaman penjajahan Belanda sampai bisa mengekspor film ke Malaysia dan negara lain yang bisa mengerti bahasa Melayu. Industri film di Indonesia pada tahun 1926 sampai 1990 adalah waktu yang penting untuk perkembangan.
Industri film di Indonesia paling sukses dalam pemerintahan Presiden Soeharto, karena pada masa Presiden Soeharto mendukung Film remaja mulai ada di Indonesia bersamaan dengan Thai yaitu kira-kira pada tahun 1980 karena mendapat kekuasaan dari Amerika dan pada tahun tersebut Amerika mendukung negeri di Asia Tenggara ada pemerintahan demokrasi dan ekonomi menjauhkan komunis. Kemudian banyak kebudayaan dunia barat yang masuk ke Negara yang bebas di Asia Tenggara. Film remaja pertama di Indonesia yang terkenal adalah Catatan Si Boy pada tahun 1987. Cerita dalam film Catatan Si Boy ada banyak tokoh yang merupakan orang modern dan pergi kuliah ke luar negeri.[1]
Sampai sekarang banyak film yang berasal dari luar negeri dan bisa ditonton melalui internet. Mengapa teman-teman yang saya kenal suka menonton film remaja Thai? Ada banyak pertanyaan dalam pikiran saya.
Film adalah salah satu media yang bisa membantu saya dan teman-teman di jurusan Asia tenggara untuk mengerti sosial dan budaya sebelum pergi ke Negara itu. Saya suka menonton film Indonesia sejak mulai belajar bahasa Indonesia. Pertama kali saya hanya bisa menonton gambar karena tidak mengerti suaranya dan juga tidak bisa membaca teks bahasa inggris. Saya berpikir orang Indonesia juga ingin tahu budaya dan menonton keadaan di Thai harus menonton melalui film lebih baik dari pada melihat gambar dari internet. Setelah saya tinggal di Malang dan ada kesempatan berbicara dengan teman-teman di UM. Hampir setiap orang yang saya kenal suka menonton film Thai. Film horor dari Thai adalah yang terkenal tetapi sekarang remaja Indonesia juga mengenal dan film remaja Thai. Banyak pertanyaan dalam pikiran saya dan saya ingin menulis tentang pendapat mahasiswa tentang film remaja Thai yang pernah mereka tonton. Saya belum pernah menulis laporan dengan berwawancara.
Dalam laporan ini saya memilih film remaja Thai berjudul A Little Thing Called Love dan saya juga memilih film remaja Indonesia berjudul Ada apa dengan Cinta?  Supaya bisa membandingkan persamaan dan perbedaan antara kedua film ini. Cerita dalam kedua film ini mirip. 
A Little Thing Called Love adalah film remaja Thai yang terkenal pada tahun 2010.  Film ini bercerita tentang seorang gadis bernama Nam. Nam berusia 14 tahun, wajahnya sederhana tetapi dia suka Shon seorang laki-laki yang tampan, pintar dan terkenal di sekolah. 




Nam ada banyak musuh yang menyukai Shon. Nam tidak menyerah. Dia menemukan sebuah buku tentang aktivitas dan cara membuat laki-laki tertarik. Dia mencoba melakukan semuanya supaya dia pintar, tambah cantik dan terkenal di sekolah karena dia berharap Shon tertarik kepadanya dan Nam ingin bertemu ayahnya di Amerika. 

 
Tetapi Shon tidak bisa bilang kepada Nam karena teman akrabnya bernama Top menyukai Nam tetapi Nam tidak menyukai Top, kemudian Top meminta Shon bahwa jangan menggoda Nam. Akhirnya nilai ujian Nam paling baik di kelas dan Nam bisa pergi bertemu ayahnya di Amerika dan belajar SMA di sana. Empat tahun kemudian, Nam menjadi desainer yang terkenal di New Yok dan diwawancarai, kemudian disiarkan di televisi. Pembawa acara bertanya kepada Nam tentang seorang laki-laki yang menjadi inspirasi. Kemudian Shon datang dan bilang dia masih menunggu seorang gadis lucu pulang dari Amerika.
 
Ada Apa Dengan Cinta? adalah film remaja Indonesia pada tahun 2002. Meskipun film ini sudah lama tetapi masih popular dan masih ingat dalam pikiran orang Indonesia. Ada Apa Dengan Cinta?  menampilkan Cinta sebagai seorang pelajar SMA. Ia langganan juara lomba puisi di sekolahnya yang rutin diadakan setiap tahun. Di sekolah, juara lomba puisi tahun ini akan diumumkan. Seluruh siswa yakin Cinta yang akan menjadi juara. Namun justru pemenangnya tahun ini adalah Rangga. Karena Cinta dan teman-temannya adalah pengurus mading sekolah, ia akan mewawancarai Rangga. Namun Rangga adalah tipe laki-laki pendiam, penyendiri dan dingin. Saat Cinta berbicara dengan Rangga, ia melihat buku yang dipegang Rangga. Lalu Cinta memberinya surat dan membuat Rangga emosi.   


Dan tanpa disengaja bukunya terjatuh. Cinta segera memungutnya. Cinta mengembalikan buku tersebut saat Rangga kebingungan mencarinya. Rangga pun berterima kasih pada Cinta. Semenjak itu mereka menjadi dekat. Pada suatu malam Rangga dan Cinta kencan di sebuah kafe. Namun sebelum Cinta berangkat, Alya menelepon untuk memintanya ke rumah. Namun Cinta berbohong bahwa ia akan pergi ke rumah sakit. Akhirnya Cinta pergi bersama Rangga. Di sana Cinta menyanyikan lagu yang dibuat dari puisi Rangga. Saat Cinta pulang, mama Cinta akan pergi menjenguk Alya di rumah sakit karena mencoba bunuh diri. Akhirnya Cinta justru berkata putus agar Rangga tidak mendekatinya lagi. Cinta menjadi sangat menyesal. Saat di rumah sakit Cinta berterus-terang pada Alya bahwa ia berbohong dan Alya pun tahu bahwa Cinta kencan dengan Rangga. Saat itu Rangga berencana pindah sekolah ke Amerika Serikat, mencoba menelepon Cinta untuk berpamitan. Namun Cinta justru tetap menjauh dari Rangga. Cinta yang menyadari cinta sejatinya itu, segera menyusul ke bandara. Di sana Cinta meminta Rangga untuk membatalkan niatnya sekolah di luar negeri. Namun Rangga tetap pergi meninggalkan Cinta-nya. Ia memberi Cinta buku yang pada halaman terakhirnya terdapat puisi Rangga yang berjudul "Ada Apa dengan Cinta?". Rangga berjanji akan kembali di saat bulan purnama tiba.


 
Meskipun dua film ini dibuat pada tahun yang berbeda tetapi cerita dalam filmnya masih mirip dan masih bisa menjelaskan tanda dalam kedua film tersebut. Misalnya bisa menjelaskan tentang isi cerita, sifat tokoh-tokoh utama dll.
Dari isi cerita kedua film tersebut bertemakan cinta di masa SMA. Cinta pada masa SMA adalah cinta yang indah, romantis, bahagia dan bisa menjadi inspirasi untuk melakukan sesuatu misalnya Nam dari film A Little Thing Called Love  bisa membuat dia lebih pintar dan cantik. Akhirnya cinta pada masa SMA tidak lama terjalin karena setelah lulus kemungkinanbisa berpisah tetapi cinta dalam masa SMA sebagai kenangan yang indah dalam hati karena bukan cuma cinta tetapi masih ada persahabatan. Pasti setiap orang pernah mengalami pengalaman cinta pada waktu SMA seperti kata seorang mahasiswa di Universitas Negeri Malang “waktu saya menonton film A Little Thing Called Love, saya senang dan rindu teman-teman sahabat karena dalam film bukan hanya ada tentang asmara tetapi juga tentang persahabatan” kata Mbak Adel. Hubungan antara teman-teman waktu SMP atau SMA sangat akrab. Ketika salah satu orang dalam kelompok punya pacar. Hubungan antara teman menjadi lebih jauh.
Selain itu, kedua film menunjukkan keadaan dan aktivitas siswa dalam sekolah. Siswa-siswi pergi ke sekolah bukan hanya belajar tetapi ada banyak aktivitas yang dilakukan di sekolah misalnya berolahraga; sepak bola, bola basket dll. Kemudian dalam kedua film tersebut bisa menjadi alat untuk orang tua siswa-siswi melihat aktivitas dan sifat anak-anaknya di sekolah karena mereka tidak bisa melihat anak-anaknya di sekolah pada waktu biasa. Namun sekolah dalam film sebagai sekolah di ibu kota tetapi aktivitas siswa-siswi di sekolah tidak terlalu berbeda.
Keadaan sosial baik Indonesia maupun Thailand berbeda dengan pada zaman dulu, sekarang dalam keluarga ibu-ibunya harus bekerja karena uang belanja tinggi. Kemudian hubungan antara keluarga lebih jauh khususnya keluarga yang tinggal di ibukota. Dalam film A Little Thing Called Love menunjukkan keluarga yang berbahagia. Orang tua punya waktu membesarkan hati anaknya dan bisa membantu anaknya menghilangkan masalah. Ketika dalam film Ada Apa Dengan Cinta? menunjukkan hubungan pada orang tua tidak mendekati anaknya karena mereka sibuk bekerja. Anaknya sering tinggal sendiri di rumah sampai dia bunuh diri karena tidak ada siapa pun yang bisa memberi nasihat. Namun contoh kedua keluarga dalam dua film tersebut berbeda tetapi biasanya dalam sosial perkotaan ada keluarga seperti keluarga dalam kedua filmnya baik Thai maupun Indonesia.
Selain keadaan keluarga dalam sosial perkotaan masih ada contoh keadaan sosial dalam kedua film ini yaitu  cerita pada dua film ini pada akhirnya tokoh utama memilih pergi kuliah ke Amerika. Film ingin menunjukkan kepada penonton bahwa Amerika adalah kota yang paling modern dan banyak universitas yang terkenal. Jika bisa kuliah di sana, pasti bisa mendapat pekerjaan yang baik. Orang yang pergi kuliah di sana ada dua macam yaitu orang kaya dan orang pintar yang mendapat beasiswa. Biasanya orang yang bisa ke luar negeri tanpa beasiswa seperti dalam kedua film tersebut adalah orang kaya. Dalam kehidupan sosial banyak orang miskin. Masalah tentang perbedaan antara orang kaya dan orang miskin sudah ada lama dan susah untuk menghilangkan masalah itu.
         Kedudukan perempuan dalam sejarah di daerah Asia tenggara pada zaman dulu perempuan adalah pendudukan kedua dalam sosial. Perempuan harus melakukan aktivitas yang cocok hanya di rumah. Karena waktu berbeda dan kehidupan dalam sosial juga berbeda perempuan pada masa sekarang harus lebih giat dan bekerja di luar rumah. Sekarang ada banyak perempuan berjuang untuk punya hak-hak seperti laki-laki. Dalam kedua film ini bercerita tentang perempuan yang mirip yaitu tokoh perempuan terkemuka dan semua cerita dimulai dari perempuan seperti film A little thing called love Nam adalah wakil perempuan modern yang bebas. Pada umumnya, laki-laki yang akan lebih dulu menyatakan perasaan sukanya pada perempuan tapi pada film ini berbeda karena perempuan dulu menyatakan perasaan sukanya pada laki-laki. Dalam film Ada Apa Dengan Cinta? menunjukkan perempuan yang giat seperti kelopok pengurus mading sekolah. Perempuan masa sekarang bisa melalukan semua aktivitas seperti laki-laki.


[1] Hanan, David. Changing social formations in Indonesian and Thai teen movies in Popular culture in Indonesia: fluid identities in post-authoritarian politics. New York. 2008. Pp 54-69